Keunggulan Jet Tempur KF-21 Boramae, Hasil Kerjasama Indonesia dan Korsel, Dilengkapi Sistem Radar Active Electronically Scaned Array (AESA)

Keunggulan Jet Tempur KF-21 Boramae, Hasil Kerjasama Indonesia dan Korsel, Dilengkapi Sistem Radar Active Electronically Scaned Array (AESA)

REDAKSI.co.id -Keunggulan Jet Tempur KF-21 Boramae, Hasil Kerjasama Indonesia dan Korsel, Dilengkapi Sistem Radar Active Electronically Scaned Array (AESA)

Jet Tempur KF-21 Boramae Hasil Kerjasama Indonesia dan Korea Selatan, Begini Keunggulan dan Spesifikasinya



Pemerintah Indonesia dan pemerintah Korea Selatan terus mengembangkan jet tempur KFX/IFX, yang kini memiliki nama resmi dari jet tempur KF-21 Boramae.

Setelah pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Korea Selatan (Korea Selatan) Yoon Suk Yeol pada akhir Juli 2022, kedua negara sepakat untuk lebih mengembangkan pesawat tempur ini.

Jet tempur KF-21 Boramae juga berhasil melakukan uji terbang di Pangkalan Udara Sacheon Korea Selatan pada September 2022.



×

Baca juga: Streaming Battle Through The Heavens Season 5 Episode 18 SUB Indo, BTTH 5 Eps 18 Makin Seru dan Mnarik Link Streaming WeTV

Baca juga: Link Nonton Live Streaming UFC 281: Adesanya vs Pereira Hingga Poirier vs Chandler - Cara Nonton UFC 281 Disini

Baca juga: Inilah 73 Daftar Obat Sirop Yang Dilarang Edar Oleh BPOM

Pada momen uji coba tersebut dihadiri oleh Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Muhammad Herindra.

Pengamat militer dan pertahanan Eris Herryanto dari Forum Komunikasi Industri Pertahanan (Forkominha) mengatakan, jalur pengembangan KF-21 Boramae cukup panjang.

Pengembangan pesawat tempur ini dimulai pada tahun 2009 dengan ditandatangani nota antara kedua negara.

Kemudian pengembangan pesawat tempur KF-21 Boramae dilanjutkan dengan tandatangan MoU yang ditandatangani oleh Sekjen Kemhan RI dan Defense Acquisition Program Administration (DAPA).

“Kerja sama kita ini adalah pembuatan pesawat tempur yang waktu itu disebut KFX/IFX, dan sekarang sudah berubah namanya menjadi KF-21 Boramae,” ujarnya pada kegiatan Workshop Ketiga Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea Batch 2, yang diselenggarakan oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) bersama Korea Foundation, beberapa waktu lalu, dilansir Sinergianews.com dari Kompas.

Eris, yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan antara periode 2010 dan 2013, mengungkapkan bahwa pada saat itu disepakati bahwa pesawat tempur yang dikembangkan akan menjadi generasi 4,5.

“Kemampuan generasi 4,5 ini semi stealth atau low observable. Kemudian smart avionics dengan sensor fusion. Kemudian beyond and within visual range weapon system, ini peluru kendali. Lalu highly manuverable, dan interoperability concept. Inilah kira-kira pesawat tempur yang kita sepakati bersama,” ungkapnya.

Baca juga: Nonton Battle Through The Heavens Season 5 Episode 18 SUB Indo, Nonton Streaming Link Streaming WeTV

Baca juga: Terungkap Identitas 4 Korban Meninggal di Perumahan Kalideres Ternyata Suami, Istri, Anak dan Ipar yang Sudah Lansia

Baca juga: LENGKAP! Daftar 6 Mall Baru di Jakarta Akan Rilis Tahun 2023 hingga 2024 Mendatang

Eris mengatakan pengembangan pesawat tempur ini membutuhkan dana sekitar Rp 24,8 triliun untuk empat tahap operasional.

Pendanaan diberikan melalui sistem pembagian biaya antara pemerintah Indonesia dan Korea Selatan.

“Dari Rp 24,8 triliun ini, share Indonesia sebanyak 20 persen dari kerja sama ini,” terang dia.

Keunggulan jet tempur KF 21, Indonesia akan menerima 48 Unit dari 168 unit, sisanya milik Korea Selatan? cek pada halaman berikutnya,

Sumber:

BERITA TERKAIT

UPDATE TERBARU