Peringati Hari Fintech Nasional, Pemerintah Sepakat Perkuat Ekonomi Digital ditengah Ancaman Resesi 2023, Pelaku Industri Fintech Sepakat
Peringati Hari Fintech Nasional, Pemerintah Sepakat Perkuat Ekonomi Digital ditengah Ancaman Resesi 2023, Pelaku Industri Fintech Sepakat-Clker-Free-Vector-Images/pixabay-
REDAKSI.co.id-Peringati Hari Fintech Nasional, Pemerintah Sepakat Perkuat Ekonomi Digital ditengah Ancaman Resesi 2023, Pelaku Industri Fintech Sepakat
Sepakat Hadapi Ancaman Resesi 2023, Pemerintah hingga Pelaku Industri Fintech, Bersama Perkuat Ekosistem Keuangan Indonesia
Dalam rangka memperingati Hari Fintech Nasional setiap 11.11. Membuka rangkaian Bulan Fintech Nasional (BFN) 2022, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) dan Asosiasi Fintech Pendanaan Indonesia (AFPI) kembali menyelenggarakan Indonesian Fintech Summit (IFS) ke-4. yang berlangsung dari 10-11 November 2022 di Bali.
Dalam rangkaian acara yang berlangsung selama dua hari tersebut, para pendiri fintech lokal dan internasional, regulator, lembaga keuangan, investor, peneliti dan pemangku kepentingan utama lainnya membahas isu-isu industri dan peraturan terbaru, mengembangkan jaringan dan merumuskan strategi atau advokasi untuk mempercepat digitalisasi di industri keuangan, jasa dan mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional.
Baca juga: Ciri-Ciri Pinjol Legal dan Ilegal, Catat Perbedaanya Agar Tak Terjerumus Lubang Pinjol
Hari ini, dalam sambutan virtualnya di hari kedua Kegiatan IFS ke-4, Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bindang Perekonomian Republik Indonesia menyampaikan kepuasannya atas terselenggaranya Kegiatan IFS ke-4 yang merupakan bagian dari Bulan Fintech Nasional 2022.
“Meski berada di tengah gejolak tantangan global, perekonomian Indonesia cukup resilient. Terbaru dalam kuartal ketiga tahun ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh di atas ekspektasi, yakni sebesar 5,72 persen (YoY) dengan tingkat inflasi yang terkendali sebesar 5,71 persen (YoY) pada bulan Oktober 2022 di tengah lonjakan inflasi di berbagai negara,” ujar Airlangga dilansir SINERGIANEWS.com dari Kompas.com pada Juamt 11 November 2022.
Menurut Airlangga, pertumbuhan tersebut juga seiring dengan membaiknya sektor keuangan yang juga terus tumbuh secara mantap dan konsisten.
Oleh karena itu, Airlangga menyampaikan optimisme pemerintah terhadap pemulihan ekonomi nasional yang akan berlanjut ke depan, termasuk pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen hingga Triwulan IV 2022.
“Sektor keuangan digital memiliki potensi yang sangat menjanjikan, sehingga dibutuhkan kolaborasi para stakeholder, termasuk asosiasi sehingga beragam platform layanan keuangan digital semakin inklusif dan mampu menjangkau segenap lapisan masyarakat. Pemerintah bekerja sama dengan OJK dan BI akan terus mendukung kontribusi industri fintech terhadap penguatan ekonomi nasional,’ ujarnya lebih lanjut.
Baca juga: Keadaan Tampak Darurat, Begini Kronologi Dua Pesawat Tabrakan Saat Atraksi Dallas Airshow di Texas
Terkait dengan pemulihan ekonomi di tingkat nasional dan global, Indonesia menghadapi tantangan dari inflasi global yang lebih tinggi dari perkiraan.
Menurut perkiraan Dana Moneter Internasional (IMF), pertumbuhan ekonomi global akan melambat dari 6,1 persen pada 2021 menjadi 3,2 persen pada 2022.
“Alhasil, negara-negara di seluruh belahan dunia memprioritaskan upaya untuk 'menjinakkan' inflasi,” lanjut dia.
Oleh karena itu, Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani menekankan bahwa masalah di Indonesia juga menjadi masalah semua negara di dunia.
Kerjasama Pemerintah dan pelaku Industri Fintech sepakat jalan bersama, cek rencana pada halaman selanjutnya,