Video Skandal Pasya Pratiwi Toiti MAN 1 Gorontalo Viral X Twitter dan TikTok, Full HD Tanpa Sensor Ternyata 8 Menit

Video Skandal Pasya Pratiwi Toiti MAN 1 Gorontalo Viral X Twitter dan TikTok, Full HD Tanpa Sensor Ternyata 8 Menit

Guru dan Siswi Gorontalo--

Video Skandal Pasya Pratiwi Toiti MAN 1 Gorontalo Viral X Twitter dan TikTok, Full HD Tanpa Sensor Ternyata 8 Menit

Baru-baru ini, masyarakat Gorontalo dikejutkan oleh penyebaran video tidak pantas yang melibatkan seorang pendidik dan pelajar dari salah satu lembaga pendidikan di bawah naungan Kementerian Agama. Insiden ini telah memicu perdebatan serius mengenai etika profesional di dunia pendidikan.



Video berdurasi sekitar 5 menit yang diduga diambil di sebuah kamar kos di wilayah Limboto, Gorontalo, menunjukkan interaksi tidak senonoh antara seorang guru Bahasa Indonesia dan siswi dari institusi yang sama.

Baca juga: LANGSUNG BACA The Extra's Academy Survival Guide Chapter 45 Bahasa Indonesia, Makin Seru Cerita Lengkap Sub Indo Bukan di Shinigami & Komikcast

Baca juga: BACA SEKARANG Killer Peter Chapter 60 Bahasa Indonesia, Episode 60 Sub Indo,Bukan Komikcast Komikindo RAW



×

Baca juga: Buntut Link Video Syur Pasya Pratiwi Toiti Viral Full, Nasib Oknum Guru Dipolisikan Keluarga Siswi

Penyebaran video ini di media sosial telah menimbulkan keprihatinan mendalam di kalangan masyarakat.

Menanggapi kejadian ini, pihak sekolah telah mengambil langkah awal dengan memberikan sanksi berupa penonaktifan guru tersebut selama satu bulan. Kepala sekolah, Rommy Bau, menyatakan bahwa keputusan lebih lanjut mengenai sanksi tambahan akan ditentukan oleh pimpinan lembaga yang lebih tinggi.

Kasus ini menyoroti pentingnya penguatan nilai-nilai etika dan integritas dalam lingkungan pendidikan. Hal ini juga menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas sistem pengawasan dan perlindungan siswa di sekolah-sekolah.

Masyarakat diimbau untuk berhati-hati dalam menyikapi informasi sensitif semacam ini dan tidak turut serta dalam penyebaran konten yang dapat merugikan pihak-pihak terkait.

Kasus ini juga menjadi momentum untuk mengevaluasi kembali program pendidikan karakter bagi pendidik dan peserta didik, serta memperkuat mekanisme pencegahan perilaku tidak etis di lingkungan pendidikan.

TAG:
Sumber:

UPDATE TERBARU