10 Manfaat Kenaikan PPN 12%, Benarkah Lebih Banyak Mudaratnya Bagi Kalangan Menengah ke Bawah?
toko-tianya1223-
Gagasan ini juga dianggap sebagai cara masyarakat untuk menyuarakan aspirasi mereka terhadap kebijakan pemerintah. "Argumen ini bener banget. Hidup bersahaja, berhemat, menahan diri, sekaligus 'mengingatkan pemerintah akan dampak kebijakannya sendiri. Ingat: pertumbuhan ekonomi = konsumsi masyarakat + belanja pemerintah + ekspor - impor + investasi. Jadi, konsumsi masyarakat itu koentji!" tulis akun X @yanuarnugroho pada 15 November lalu.
Seruan tersebut menggarisbawahi pentingnya peran konsumsi masyarakat dalam pertumbuhan ekonomi domestik. Ketika konsumsi masyarakat menurun, dampaknya bisa sangat signifikan, bahkan berpotensi mengguncang perekonomian nasional.
Imbas Frugal Living pada Perekonomian
Tidak dapat dipungkiri, konsumsi masyarakat adalah motor utama dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara. Dalam struktur ekonomi, konsumsi rumah tangga berkontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Oleh karena itu, jika masyarakat secara kolektif mengurangi belanja, efeknya akan langsung terasa, mulai dari menurunnya pendapatan sektor usaha hingga perlambatan ekonomi secara keseluruhan.
Meski demikian, gaya hidup hemat juga membawa sisi positif. Selain membantu masyarakat untuk lebih bijak dalam mengelola keuangan pribadi, frugal living dapat menjadi momentum untuk memperkuat ketahanan ekonomi keluarga. Dalam jangka panjang, kebiasaan ini juga dapat mengurangi ketergantungan pada pola konsumsi yang boros dan mendorong masyarakat untuk lebih menghargai nilai uang.
Pilihan Konsumsi yang Cerdas
Sebagai bentuk adaptasi, banyak yang memilih beralih ke produk dan jasa dari sektor informal. Selain lebih terjangkau, sektor ini umumnya tidak dibebani pajak sebesar sektor formal. Langkah ini tidak hanya membantu individu menghemat pengeluaran, tetapi juga mendukung pelaku usaha kecil dan mikro yang menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat.
Namun, perlu diingat bahwa perubahan gaya hidup ini harus dilakukan dengan bijaksana agar tidak berdampak negatif pada perekonomian secara keseluruhan. Sebagai contoh, masyarakat dapat memilih untuk membeli barang-barang lokal atau mendukung usaha kecil yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi tanpa harus mengorbankan kebutuhan dasar mereka.
Baca juga: Apa Efek Kenaikan PPN 12%? Benarkah Lebih Banyak Mudarat daripada Manfaatnya